Halooooo semuanyaaaa!
Selamat datang di blog saya tercinta Firstmareza.com! 😀
Saya ucapkan selamat datang juga di ulasan perjalanan saya yang terbaru dan yang pertama di tahun 2020 ini! Oh iya, selamat tahun baru 2020 ya teman-teman maaf baru sempat untuk ngucapin hiks. 😦
Bagaimana nih untuk keinginan tahun 2020 yang para pembaca buat? Untuk saya pribadi, sebisa mungkin saya akan membuat ulasan penerbangan degan tipe pesawat dan maskapai yang jauh lebih beragam lagi dan pastinya juga jauh lebih menarik lagi. Aamiin doakan saja ya teman-teman semoga ulasan maupun blog saya ini bisa menjadi lebih dikenal lagi di masyarakat Indonesia dan khususnya para traveller yang ingin jalan-jalan tetapi bingung tentang transportasinya. semoga pertanyaannya bisa terjawab di sini ya guys! 🙂
Dan tentunya saya sangat berharap para pembaca puas akan tulisan saya yang panjang ini, ya walaupun sedikit membosankan tetapi saya bertekad untuk membuat ulasan perjalanan yang tidak setengah-setengah alias saya kupas tuntas sampai ke akar-akarnya hehe.
Oh iya, seluruh ulasan yang saya buat ini dibuat berdasarkan pengalaman saya sendiri ya guys, tidak ada tambahan dan saya tidak berafiliasi dengan pihak manapun baik pihak yang saya ulas perjalanannya maupun pihak lainnya. Jadi seluruh ulasan yang ada di situs ini murni pendapat saya ya guys hehe. 😉
Saatnya kembali ke post yang ingin saya ulas di sini, kembali lagi ke transportasi berbasis rel yang ada di Indonesia. Eitsss, jangan salah karena yang saya ulas ini merupakan jenis terbaru lho guys! Yuk scroll kebawah untuk tahu lebih lanjutnya!
Pada kali ini saya berkesempatan untuk mencoba salah satu kelas yang masih cukup baru yang disediakan oleh PT. KAI selaku operator dari transportasi berbasis rel ini. Kelasnya sudah cukup jelas seperti yang ada di judul kan guys? Kali ini saya akan menaiki kelas Luxury yang ada di kereta api guys!
Lah tapi kan di ulasan sebelumnya sudah ada kelas luxury? Tunggu dulu guys hehe, kereta yang saya naiki kali ini walaupun sama-sama luxury tetapi memiliki perbedaan yang cukup mencolok lho teman-teman! Semakin penasaran kan? Yukkkk buru-buru lihat ulasan saya dibawah supaya tahu perbedaannya.
Bagi yang belum membaca post saya sebelumnya tentang kereta api kelas luxury bisa dengan mudah diakses dengan cara klik disini.
Kembali lagi, sebelumnya PT. KAI mengoperasikan kereta kelas luxury pada rangkaian Argo Bromo Anggrek yang telah saya muat link nya di atas. Argo Anggrek mengoperasikan kelas ini dengan konfigurasi 1 kiri dan 1 kanan dengan jumlah penumpang sebanyak 18 orang dalam satu kereta kelas luxury ini.
Sedangkan di kelas luxury yang saya coba pada perjalanan kali ini menggunakan kereta luxury terbaru yang berkapasitas lebih banyak dari kelas luxury generasi pertama.
KA yang menggunakan kelas luxury generasi kedua ini lebih banyak dan bukan hanya Argo Bromo Anggrek. Saat tulisan ini dibuat, KA luxury generasi kedua ini beroperasi di Taksaka. Argo Dwipangga, Argo Lawu, Gajayana dan Argo Cheribon pagi yang menggunakan rangkaian idle dari KA Gajayana yang tadi sudah saya sebutkan.
Nah pada kali ini seperti yang sudah tertulis di judul, saya akan menggunakan KA Taksaka untuk saya coba generasi terbaru dari kereta tidur ini. KA Taksaka adalah kereta api reguler dengan relasi Gambir-Yogyakarta yang berhenti di Stasiun Tugu Yogyakarta. KA Taksaka ini memiliki 4 kali perjalanan dalam sehari lho guys! Satu perjalanan pagi dan satu perjalanan malam di masing-masing ujung relasi KA Taksaka ini.
Waktu tempuh KA Taksaka rata-rata berkisar antara 7 jam 30 menit. Jadi termasuk lumayan cepat uga nih guys, kalau perjalanan malam pasti nyaman banget dan sesampainya di Yogyakarta bisa langsung beraktivitas seperti biasa.
Lanjut ya guys, seperti biasa saya berangkat ke Stasiun Gambir menggunakan KA Bandara Railink karena selain harganya terjangkau, bisa tiba lebih cepat dari kendaraan pribadi lho guys! Asal sudah tahu jam keberangkatannya ya hehe agak mepet gitu. Jadi setelah saya tiba di BNI City, saya tinggal menggunakan jasa ojek online deh untuk mencapai Stasiun Gambir hehehe.
Setibanya di Stasiun Gambir saya langsung menuju ke konter check-in untuk mencetak boarding pass KA Taksaka saya. Aslinya di aplikasi KAI Access sudah tersedia fitur e-boarding alias tidak perlu lagi mencetak di konternya, tetapi untuk kenang-kenangan jadi saya sempatkan untuk mencetak hehehe. Keadaan di Stasiun Gambir saat ini juga sangat ramai.

Setelah saya mencetak boarding pass, aslinya saya berniat untuk duduk-duduk dahulu sebentar di bawah, karena sulit mencari tempat duduk yang kosong saya memutuskan untuk langsung masuk aja keatas walaupun dengan resiko harus lesehan di peron nanti. 😀
Stasiun Gambir terdiri dari 3 lantai yang bisa di akses oleh penumpang, lantai dasar merupakan tempat menunggu tadi dan beberapa restoran yang tersedia. Lantai 2 atau mezzanine adalah ruang tunggu kecil yang tidak begitu banyak hal yang bisa dilakukan, dan lantai paling atas adalah peron Stasiun. Stasiun ini memiliki 4 jalur dengan 2 jalur sepur lurus dan 2 sepur belok.

Sesuai yang tertulis di jalur keberangkatan kereta, KA Taksaka yang akan saya naiki ini akan berangkat melalui jalur 3 atau 4. Untuk jalur 1 dan jalur 2 biasa didominasi oleh Argo Parahyangan dan Argo Bromo Anggrek, beserta KA Tambahan dan KA baru Pangandaran yang beberapa waktu lalu sudah saya ulas di blog ini. Link nya ada disini ya teman-teman! 😀

Yuk langsung aja kita naik ke peron! Bagi yang ingin olahraga sedikit, bisa menggunakan tangga yang tersedia ini. Tetapi tersedia eskalator juga kok untuk yang bawa koper supaya lebih mudah hehe.

Akhirnya saya tiba di lantai paling atas atau peron Stasiun Gambir. Suasananya masih cukup sepi saat ini karena masih ada KA Argo Lawu yang waktu itu masih menggunakan rangakaian K1 tahun 2016. FYI saat ini Argo Lawu sudah menggunakan rangkaian K1 stainless steel ya teman-teman jadi sama dengan KA Taksaka yang akan saya naiki hari ini.
KA Argo Lawu ini juga tersedia kelas luxury generasi kedua seperti KA yang akan saya naiki hari ini.

Di peron 4 masih belum tersedia kereta, kemungkinan Taksaka yang akan saya naiki akan tiba di jalur 4 ini.
Pemandangan Monumen Nasional atau Monas malam ini cukup keren ya guys! 😀

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh announcer Stasiun Gambir, kereta kelas luxury saya akan berada di ujung rangkaian paling belakang. Senang banget karena bisa istirahat malam dengan tenang tanpa ada bunyi-bunyi klakson puong yang cukup berisik kalau berada di paling depan.
Oke saatnya bergeser ke belakang dan menunggu disini sejenak sampai KA Taksaka saya datang dari penyimpanannya di Stasiun Jakarta Kota.

Setelah beberapa saat menunggu sambil main HP sebentar, akhirnya KA Taksaka yang akan membawa saya ke Yogyakarta ini telah tiba di jalur 4 Stasiun Gambir.
Seperti biasa, lokomotif dinas dari KA Taksaka ini adalah si puong CC 206, tapi saya lupa hehe nomor lokomotifnya berapa hehehe.

Dibelakang lokomotif terdapat kelas eksekutif yang dimulai dari eksekutif 1 sebagai kereta paling depan, dan seterusnya sampai kereta kelas luxury yang berada di bagian paling belakang kereta ini.

KA Taksaka ini menggunakan kereta eksekutif buatan tahun 2018 yang dibalut dengan bodi stainless steel.
Kereta jenis ini sudah mudah untuk ditemukan di kereta-kereta jarak jauh baik kelas Argo maupun yang biasa, contohnya adalah Argo Lawu, Argo Dwipangga, Lodaya, Argo Wilis, Mutiara Selatan dan berbagai kereta lainnya.
Bagi teman-teman yang berada di daerah timur dari Pulau Jawa, kereta jenis ini juga tersedia di KA Mutiara Timur dari Stasiun Surabaya Gubeng menuju Stasiun Ketapang yang sebelumnya bernama Stasiun Banyuwangi Baru.

Dan tiba di bagian paling belakang KA Taksaka, ada 1 kereta yang didalamnya ada kelas luxury. Dalam KA ini dan KA lainnya hingga saat ini, hanya tersedia 1 kereta per perjalanan dengan konfigurasi 26 penumpang saja.
Bagi yang mau ngicipin kereta jenis ini bisa dipesan jauh-jauh hari ya teman-teman karena peluang untuk habis terjual cukup besar.

Seluruh kereta kelas luxury yang diproduksi baru-baru ini semuanya menggunakan body stainless steel yang tampak seperti kelas eksekutif tetapi memiliki warna emas di bagian stikernya. Dan dari eksterior kereta luxury generasi pertama dengan generasi kedua sama persis, yang membedakan hanya interiornya saja dan kereta yang menggunakan yaitu Argo Bromo Anggrek dari Gambir menuju Surabaya Pasar Turi.
Jika dilihat dari luar, kereta luxury generasi kedua ini interiornya berwarna biru abu-abu sedangkan generasi pertama menggunakan warna dominan coklat.

KA luxury yang akan saya naiki malam ini memiliki kode K1 0 19 48, yang artinya ini adalah kereta kelas eksekutif atau luxury dengan tahun pembuatan tahun 2019 (19) dan urutan yang ke 48 (48). Sedangkan kode 0 merupakan kereta yang tidak memiliki penggerak, yang harus ditarik oleh lokomotif.

Yuk langsung saja kita masuk kedalam kereta kelas luxury generasi kedua ini! Penasaran kan dengan interior dari kereta ini?

Akhirnya saya melangkahkan kaki pertama kali didalam kereta ini, menurut saya ini kerennnn banget karena tempat duduk yang single seat maupun couple seat yang bisa digunakan oleh saya kapan aja.
Dan warna interior yang putih tapi tidak terang menambah nyaman mata saya dan mungkin menambah kenyamanan mata saya saat tidur nanti. Tapi tergantung seat nya juga ya guys nyaman atau engga bagi saya hehe.

Nah ini adalah foto tempat duduk yang saya ambil dari bagian depan kereta. Model tempat duduk kelas luxury generasi kedua ini adalah tempat duduk model cangkang. Jadi saat posisi tempat duduk kita recline, itu tidak akan mengganggu penumpang yang duduk dibelakangnya.
Untuk masalah privasi dan kenyamanan tempat duduk, akan saya bahas nanti dibawah ya teman-teman hehe. Yuk scroll lagi kebawah guys! 😀

Di bulkhead atau di bagian paling depan, tersedia nama kondektur jika sewaktu-waktu kita membutuhkan bantuan dan petunjuk tempat duduk dan toilet.
Oh iya, bagi yang berada di tempat duduk ini AVOD tersedia di temboknya ya guys, kalau menurut saya sih kurang enak dan sedikit susah kalau mau menggunakan fitur ini saat kereta bergerak nanti hehe.

Nah kerennya dari kereta luxury buatan tahun 2019 ini, di ujung kabin terdapat mini bar yang bisa difungsikan untuk tempat istirahat kru atau tempat penyimpanan minuman self service seperti teh, kopi atau jus-jus kotakan lainnya.
Jadi kalau minuman bisa dengan mudah diambil ke belakang sini tanpa harus pergi ke restorasi yang jaraknya cukup jauh hehe, tetapi kalau mau makanan berat tetap harus ke restorasi ya teman-teman hehehe.

Dari tadi masih mondar-mandir karena terlalu excited dengan kereta baru ini, sampai-sampai saya sama sekali belum duduk dan menemukan tempat duduk saya sendiri yang akan saya gunakan selama beberapa jam kedepan hehe.
Kursi yang saya pilih ini berada di bagian tengah kabin, karena berada cukup jauh dengan roda sehingga guncangan akan sedikit berkurang.
Halo 5A! Izin untuk 8 jam kedepan yaaaaa! 😀

Ini dia teman-teman tempat duduk atau tempat tidur yang akan saya gunakan untuk beberapa jam kedepan!
Kursi di kereta ini seperti yang tadi saya tulis memiliki 2 jenis, yang pertama adalah tempat duduk untuk 2 orang yang hanya dipisahkan oleh sandaran tangan dan yang satu lagi adalah kursi yang hanya ada 1. Jadinya konfigurasi dari kereta ini adalah 2-1, 2 di sebelah kiri dan 1 di sebelah kanan kereta tergantung rute.
Tempat duduk jenis ini hanya terdapat di baris A ya teman-teman. Jika bepergian sendiri bisa pilih single seat kelas luxury yang hanya ada di baris A.

Oke, jadi begini tampilan tempat duduknya guys, diberi warna biru dan warna abu-abu. Di bagian atas juga ada sesuatu seperti bantal tetapi tipis banget.
Untuk kursi nya sendiri dibuat dari kulit sintetis, entah empuk atau keras ya kira-kira setelah saya duduki sebentar lagi? Cukup pengalaman karena kursi kelas eksekutif menurut saya yang memakai bahan sejenis sudah cukup keras dan kurang nyaman.

Di tempat duduk juga sudah tersedia selimut dan air mineral sebagai fasilitas tambahan di kereta ini.

Jlesssssssss, akhirnya guys saya duduk juga di dalam kereta kelas luxury terbaru ini! 😀
Perasaan pertama kali duduk disini cukup oke teman-teman! Cukup nyaman menurut saya walaupun menggunakan tempat duduk berbahan kulit yang saya kurang suka dibanding beludru. Karena menurut saya tempat duduk ini masih cukup keras dan kurang nyaman di posisi duduk apalagi jika perjalanan panjang diatas 10 jam hehehe.

Tapi salah satu nilai plus dari tempat duduk ini adalah ruang kaki yang tersedia luas buangettttttttt! 😀 Walaupun selonjoran sampai mentok tetapi masih belum berhasil meraih tempat duduk didepan saya.
Dan enaknya juga karena tempat duduk kereta kelas ini dibuat seperti “cangkang” jadi saat direbahkan sampai maksimal penumpang yang berada dibelakang tidak akan terganggu sama sekali.
Hal ini memberikan nilai minus juga karena tempat duduk kita jadi jauh maju kedepan dan mengurangi ruang kaki dan panjang tempat duduk, untuk lebih jelasnya akan saya berikan nanti ya teman-teman!

Di bagian samping sebelah kanan tempat duduk disediakan cup holder atau tempat untuk menaruh botol minum. Diameternya bisa untuk menaruh teh dan kopi yang dijual atau air mineral seperti gambar dibawah ini

Yang wajib ada di kereta api kelas eksekutif, apalagi kelas luxury seperti ini adalah meja lipat guys! Sangat memudahkan sekali untuk menaruh makanan agar tidak sulit saat makannya hehe.

Kalau di sebelah kanan tadi dibawah handrest ada meja lipat, di sebelah kiri juga disediakan handrest yang sama tetapi didalamnya tidak ada apa-apa. 😀

Nah di bagian sebelah kiri ini, kita dapat menemukan tombol pengatur tempat duduk kita, disini bisa ditemukan tombol untuk menurunkan seat atau menaikkan legrest kaki kita sampai bisa direbahkan lurus. Untuk tempat duduk sayangnya tidak bisa direbahkan maksimum 180 derajat, hanya sekitar 170 derajat saja. Hiks. 😦

Sedangkan tombol merah dibawahnya berfungsi untuk memanggil kru kereta kelas luxury ini.

Untuk membaca saat nanti lampu kabin dimatikan total untuk istirahat, disamping tempat duduk juga disediakan lampu baca yang sangat fleksibel dan bisa dirubah arahnya kemana-mana. Asik banget deh untuk saya dalam menulis-nulis nanti hehehe. 😀

Ngomong-ngomong tentang lampu, berikut adalah foto lampu kabin dari kereta ini, tampak sama dengan eksekutif dan premium tahun 2018 keatas tetapi berbeda sedikit di aksen kayu yang hanya bisa didapatkan di kereta kelas luxury.

Sebagai penunjang entertainment didalam kereta kelas luxury ini, disediakan headphone yang cukup nyaman. Tetapi saya lebih memilih untuk menggunakan headphone saya sendiri karena lebih nyaman dan sudah terlanjur enak hehe.
Sayang penempatan headphone ini digantung tepat diatas tempat duduk jadi berasa kurang estetik gitu hehe.

Di kereta, jangan takut kehabisan daya smartphone kalian ya teman-teman! Karena pastinya tersedia stop kontak untuk mengisi daya hp dengan mudah! Apalagi di seat saya tersedia 2 stop kontak untuk saya sendiri! 😀

Selain dua stop kontak, saya juga mendapatkan 2 jendela untuk saya sendiri lho hehehe, view luar saat ini juga menarik karena ikon DKI Jakarta terlihat dengan sangat jelas dari Stasiun yang dulunya bernama koningsplein ini.

Di samping kita pun masih menyediakan ruang yang cukup lebar lho teman-teman! Cukup untuk menyimpan tas kecil seperti gambar dibawah ini.

Tidak menyangka kereta saat ini sudah bersiap untuk memulai perjalannya menuju Yogyakarta. Lama juga ya saya foto-foto didalam kereta ini untuk bahan tulisan hehehe.
Tepat pada pukul 8.45 malam kereta api Taksaka berangkat dari Stasiun Gambir menuju Stasiun akhir Yogyakarta! 😀 😀
Salah satu alasan kenapa saya suka menggunakan jasa kereta api Indonesia adalah on-time nya teman-teman! Jarang sekali meleset waktu keberangkatannya, tetapi untuk jadwal kedatangan tetap bisa berubah ya teman-teman mengikuti kondisi track kereta api pada saat itu! Tetapi selama saya menggunakan kereta api jarang sekali terlambat diluar alasan pembangunan double track di selatan Pulau Jawa guys! 🙂

Terima kasih dan selamat tinggal Jakarta atas kunjungan singkat nya dan sampai jumpa lagi beberapa hari kedepan! 😀
Dan kini saatnya saya untuk memulai menikmati perjalanan selama 8 jam lebih kedepan dengan kereta kelas terbaru dan terbaik di Indonesia saat ini.

Hanya dalam 9 menit kereta Taksaka yang saya naiki ini sudah tiba dan melintas langsung Stasiun Manggarai. Lumayan cepat ya guys karena saya biasa ketahan sinyal sedikit sebelum masuk Stasiun Manggarai hehe.
Stasiun Manggarai saat saya lewat ini masih cukup ramai, maaf banget ya teman-teman fotonya blur. 😦

Dan tidak berselang lama kereta ini telah melewati dan melintas langsung Stasiun Jatinegara. Setelah stasiun ini, biasanya kereta akan langsung dipacu kecepatan maksimumnya karena telah berada di track lurus.
Normalnya, kereta api akan bergerak dengan kecepatan maksimum 100 kilometer per jam, KA Taksaka ini saya lihat melaju konstan di kecepatan 90 kilometer per jam selepas Stasiun Jatinegara ini.

Beberapa saat setelah kereta melintas Stasiun Jatinegara dan melaju dengan kencang, kru kereta kelas luxury datang dan membagikan beberapa makanan dan minuman ringan sebelum servis makanan berat tiba.
Yang pertama ada jus Country Choice dengan rasa jambu favorit saya kedua setelah jus apel hehe.

Untuk makanan ringannya, setiap penumpang kelas ini diberi Kacang Panggang Garuda yang pada akhirnya saya makan saat melek sekitaran Purwokerto.
Kenapa? Karena saya sudah cukup excited sama makanan berat yang disediakan di perjalanan kali ini, apakah sama seperti kelas luxury tahun lalu atau tidak. Kita lihat bersama nanti ya teman-teman! 😀

Akhirnya kereta telah melewati Stasiun Cakung yang menandakan berakhirnya rel double double track terbaru yang saya lewati pada perjalanan kali ini.
Pada jalur existing atau jalur lama, sekarang sudah didominasi oleh kereta commuter line tujuan Bekasi, Cikarang dan sebaliknya. Sedangkan untuk kereta api jarak jauh digeser melewati jalur baru ini sampai Stasiun Cakung kemudian berbelok kembali menuju jalur biasa setelah Stasiun Cakung ini.

Sekarang saatnya membuka meja makan karena servis makan kereta luxury akan dimulai sebentar lagi!
Karena tadi lupa belum sempat dibuka meja nya, berikut saya berikan foto meja makannya ya teman-teman! Cukup besar untuk makan dan tersedia tempat untuk menaruh minuman juga lho guys di atas meja nya!

Dan makanan yang datang………! 😀
Mohon maaf ya teman-teman, menurut saya ini cukup mengecewakan bahkan saya sangat kecewa. Bagaimana tidak, bagi penumpang yang membayar hampir 2 kali lipat dari harga kelas eksekutif atau bahkan lebih pada occasion tertentu seperti musim Nataru dan Lebaran, servis yang didapatkan penumpang hanya seperti ini.
Oke kalau hanya sebatas tempat duduk yang bisa direbahkan, eksekutif bagi saya sudah cukup nyaman, dan saya ingin perjalanan yang jauh lebih nyaman karena bisa direbahkan hampir 180 derajat. Tetapi sayang sekali tidak diimbangi oleh kualitas servis yang diberikan. Untuk pelayanan sebesar PT. KAI, saya mohon berbenah dan invest di kebutuhan penumpang seperti snack dan makanan berat. Dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya.
Bagi teman-teman yang belum tahu, makanan dibawah adalah Nasi Goreng Parahyangan yang biasa dijual di restorasi kereta dengan harga sekitar 35 ribu. Well kelas luxury harus dibenahi secepatnya oleh KAI agar tidak menjual “kursi tidur” nya saja nih hehe.

Setelah dibuka, begini penampilan makan malam saya di kelas luxury ini. Setidaknya porsi makanan masih cukup besar untuk makan malam.

Selamat makan dari daerah sekitar Cikarang guys! 😀

Setelah saya selesai makan dan sudah siap untuk tidur sepanjang sisa perjalanan, saya melewati Stasiun Cikampek dan melintas langsung di stasiun ini.
Di sebelah sana ada rangkaian KA Lokal entah KA Walahar Ekspres atau KA Jatiluhur. Kereta ini merupakan KA Lokal dengan kelas ekonomi sebanyak 106 tempat duduk per kereta.

Diatas jam 10 malam, lampu kabin kelas luxury maupun kelas eksekutif mulai diredupkan menjadi mode malam. Dan akhirnya lampu kabin mensupport saya untuk mulai tidur hehe.
Kalau menurut saya lampu kabin mode malam ini sudah sangat oke, tetapi lebih baik lagi jika lampu di samping lebih sedikit diredupkan lagi supaya semakin nyaman tidurnya hehe. Karena bagi penumpang yang masih ingin kerja atau membaca bisa menggunakan lampu baca yang tersedia di samping tempat duduk.


Kini sebelum tertidur pulas sepanjang sisa perjalanan, yuk ikut saya ke restorasi KA Taksaka untuk membeli teh panas!
Di restorasi kereta api mulai dari tahun 2016, seperti ini yang merupakan restorasi kereta api stainless steel buatan tahun 2018. Tersedia musholla sebagai tempat ibadah, di ruang ini bisa untuk menampung sebanyak 2 sampai 3 orang.

Meja makannya sendiri cukup banyak dan desainnya sangat elegan dengan warna kayu. Dan tempat duduknya seperti biasa dibuat berhadapan dan diberi warna yang berbeda dengan tempat duduk di sebelahnya.
Keren banget guys menurut saya tempat makan atau restorasi yang tersedia di K1 terbaru ini! Good job PT. INKA dan KAI! 😀

Selanjutnya setelah kembali dari ruang restorasi sekalian aja yuk kita mengulas toilet yang tersedia di kelas luxury ini! Kira-kira lebih enak atau tidak ya dari toilet kelas eksekutif di depannya yang menurut saya sudah enak banget?
Kesan saya saat masuk toilet ini, lega banget guys jujur! Berikut dibawah ini saya berikan foto kloset dari toilet kelas luxury ya teman-teman!

Wastafel nya sendiri tampak tidak terlalu berbeda jauh dari segi warna dan ukuran dari kereta kelas eksekutif didepan saya, hanya berbeda di kaca yang disediakan 2 buah di toilet kelas ini.

Sama seperti di dalam kabin utama, di lantai toilet ini juga diberi aksen kayu-kayu gitu lho guys! Lalu ukurannya sendiri juga termasuk besar dan nyaman juga bagi yang ingin menggunakan toilet. Semuanya berfungsi dengan baik dan dalam keadaan yang baik juga.
Terima kasih saya ucapkan untuk petugas on-trip cleaning yang melakukan tugasnya dengan sangat baik untuk menjaga kenyamanan penumpang! Sekali lagi terima kasih! 🙂

Oh iya, bagi penumpang yang ingin menggunakan toilet ini agar jangan lupa untu dikunci sebanyak 2 kali ya teman-teman, karena jika hanya salah satu nya saja masih bisa untuk dibuka dari luar.

Akhirnya setelah jalan-jalan saya tiba juga di tempat duduk saya, saat ini kereta masih berada di antara Cikampek dan Cirebon, masih ada banyak waktu untuk istirahat sambil menikmati perjalanan dari kereta api ini.

Kini seperti biasa saat perjalanan di malam hari, yuk kita tidur guys! Sampai jumpa nanti ya reman-teman entah dimana kalau kebangun hehehe.

ZzzzZzzZz…..
Beberapa jam tertidur dengan cukup pulas, bangun-bangun saya sudah berada di titik ini, tebak dimana? Kutoarjo! 😀
Ga nyangka entah saya yang ngantuk atau terbuai dengan rebahannya di kereta ini hehe, asli baru pertama kali saya bisa tidur sangat pulas di perjalanan malam kereta api hehe, mungkin karena bisa direbahkan jadi menambah nilai plus banget bagi tidur saya hehe.

Suasana malam menjelang pagi di Kutoarjo ini cukup sepi.

Waktu berhenti Kereta Api Taksaka di Stasiun Kutoarjo ini tidak begitu lama, kurang lebih sekitar 5 menit dan kereta sudah berangkat kembali langsung menuju Stasiun Yogyakarta sebagai stasiun akhir KA Taksaka ini.

Kini waktu perjalanan hanya menyisakan sekitar 1 jam lagi, Stasiun besar yang akan dilewati salah satunya Stasiun Wates tetapi KA Taksaka ini melintas langsung dan langsung menuju Stasiun Yogyakarta.

Oh iya, dari tadi lupa belum sempat eksplor AVOD yang disediakan untuk semua penumpang kelas luxury guys! Yuk langsung saja kita coba buka-buka hehehe.
Untuk tampilan layar utamanya seperti ini, jadi inget sama Windows 8 dulu yang tampilannya mirip seperti ini. Layarnya sendiri menurut saya cukup responsif dan cukup nyaman untuk dilihat walaupun keadaan redup karena bisa diredupkan juga. Untuk kualitas audio sayang sekali saya tidak mencobanya karena saya sudah membawa earphone sendiri dan lebih memilih untuk mendengarkan lagu melalui smartphone saya sendiri hehehe.

Akhirnya tiba di section film, satu hal yang sangat disayangkan sampai membuat saya kecewa dengan pilihan entertainment dari PT. KAI yang disini hanya menyediakan trailer film dan bukan film aslinya. Kualitas trailer nya saja bukan yang terbaik.
Jujur saya sebagai pengguna jasa ini merasa sangat dengan harga yang saya bayar, mulai dari makanan dan konten AVOD harus segera dibenahi agar kedepannya bisa melayani penumpang dengan maksimal. Semangat terus PT. KAI! Saya sebagai pengguna KA di perantauan sana ikut mendoakan agar KAI bisa berbenah menjadi lebih baik lagi untuk masyarakat seperti saya! 😀


Fitur internet saat ini juga belum bisa digunakan, entah situs blog saya yang terlalu berat atau internet nya yang memang tidak berfungsi hehehe.

Di bagian musik menurut saya sudah cukup baik dari pilihan lagu nya, masih bisa ditingkatkan.

Dan akhirnya sampai di bagian yang cukup “menghibur” dari AVOD ini yaitu section permainan. Ada beberapa permainan yang cukup familiar seperti Angry Birds dan Hill Climb Racing, permainannya sendiri cukup smooth tanpa ada hambatan seperti lag dan sejenisnya.

Di bawah ini entah untuk apa, tapi sepertinya terlalu ketat untuk tempat majalah, jadi saya fungsikan sementara sebagai tempat sampah hehe sebelum kereta tiba di Yogyakarta.

Sebentar lagi perjalanan saya dengan KA luxury akan berakhir karena sebentar lagi akan tiba di Stasiun Yogyakarta sebagai tujuan akhir dari KA Taksaka ini. 😦

Lampu utama kabin kelas luxury ini juga sudah mulai dinyalakan kembali semenjak lepas Stasiun Kutoarjo, mungkin tujuannya agar penumpang terbangun karena lampu nya yang terang hehe. Sayangnya di KA ini tidak disediakan servis makan pagi.

Dan pada akhirnya KA Taksaka yang saya naiki tiba tepat waktu di Stasiun Yogyakarta, selamat datang di Yogyakarta teman-teman! 😀

Terima kasih KA Taksaka khususnya K1 0 19 48 Kelas Luxury yang telah membawa saya dengan aman dan nyaman menuju Yogyakarta! Sampai jumpa lagi di lain waktu ya!

Akhirnya selesai juga teman-teman!
Terima kasih saya ucapkan pertama kepada teman-teman pembaca setia blog ini, semoga dengan tulisan-tulisan saya ini bisa membuat para pembaca paham mengenai transportasi di Indonesia ya teman-teman! Jika ada kritik atau saran agar saya bisa lebih baik lagi tulisannya, mohon jangan ragu untuk menyampaikan ke saya ya guys! 😀
Lalu terima kasih juga untuk PT. KAI dan seluruh kru yang bertugas pada perjalanan kali ini, mulai dari pramugari sampai petugas on-trip cleaning yang bertugas dengan sangat baik dalam melayani penumpang, tentunya dengan berbagai fitur kursi yang menurut saya nyaman ini.
Untuk minus nya memang ada, tetapi saya sebagai pengguna jasa Kereta Api sangat berharap agar kedepannya PT. KAI bisa memperbarui dan mampu merubah experience pengguna jasa ini menjadi lebih baik lagi.
Terima kasih ya teman-teman sudah membaca sampai disini, sampai jumpa lagi ya guys pada perjalanan yang akan datang. Terima kasih! 🙂
Instagram @Firstmarezacom